Pada tanggal 20 September 2023, Tim LSPP1-UNJ melakukan kegiatan benchmarking (studi banding) pada salah satu LSP yang ada di Pulau Dewata Bali, yaitu LSP LPK Monarch. Tim LSPP1-UNJ yang mengikuti kegiatan ini berjumlah enam orang, yang terdiri dari Ketua Pelaksana, Ketua Bidang Sertifikasi, Ketua Bidang Administrasi dan Keuangan, Ketua Bidang Manajemen Mutu, serta dua orang staf administrasi. Selain itu, kegiatan ini diikuti juga oleh dua orang perwakilan UPT. Teknologi Informasi dan Komunikasi UNJ.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja LSPP1-UNJ pada tahun 2023, di mana pada tahun ini LSPP1-UNJ sedang mengembangkan sistem informasi uji kompetensi. Dengan dilaksanakannya studi banding ini, LSPP1-UNJ berharap akan memperoleh wawasan dan pengetahuan dari LSP lain yang akan diterapkan pada organisasi khususnya terkait pelaksanaan uji kompetensi dengan menggunakan sistem digital (paperless system).

LSP LPK Monarch Bali menjadi tujuan pertama kegiatan ini dikarenakan LSP ini merupakan salah satu LSP yang bereputasi baik saat ini di Indonesia, serta LSP ini telah menerapkan Certification Management System dalam pelaksanaan uji kompetensinya. LSP yang telah aktif sejak 2015 ini, merupakan LSP jenis P1 yang melakukan uji kompetensi bagi para peserta didiknya. LSP ini telah memiliki lima belas skema yang berfokus pada bidang pariwisata. Hingga tahun 2023, LSP ini telah mensertifikasi lebih dari 10.000 peserta didiknya. Peserta didik yang dihasilkan lembaga ini pun hampir seluruhnya telah terserap di dunia industri baik dalam maupun luar negeri.

Pada tahun 2023 ini, LSP LPK Monarch Bali mulai memberlakukan pelaksanaan uji secara digital (paperless system) dengan menggunakan salah satu platform digital yang dikembangkan oleh pihak vendor. Dalam pemaparan materinya, Tim LSP LPK Monarch Bali menjelaskan alasan penggunaan sistem digital saat ini karena ruang penyimpanan dokumen yang sudah penuh, serta telah adanya aturan BNSP terkait dengan penggunaan media digital dalam pelaksanaan uji kompetensi. Dengan adanya sistem ini, seluruh proses uji yang terdiri dari pendaftaran, pelaksanaan uji, pengambilan keputusan rekomendasi, hingga permohonan blanko BNSP dapat dilakukan tanpa menggunakan hardfile (kertas-kertas) lagi. Selain itu, dengan penggunaan sistem ini dapat memudahkan para asesor bekerja serta menghemat waktu pelaksanaan uji kompetensi. Dokumen yang terdapat pada platform ini juga sudah sesuai dengan aturan BNSP. LSP membutuhkan waktu tiga bulan dalam mempersiapkan sistem ini hingga pada bulan Juli 2023 dapat digunakan pertama kali pada pelaksanaan uji kompetensinya.

Tantangan bagi LSP LPK Monarch Bali dalam penggunaan sistem ini yaitu saat penginputan data skema pada sistem khususnya bagi skema dengan jumlah unit yang banyak, akan lebih banyak waktu dan SDM yang dibutuhkan. Selain itu, para asesor dan asesi juga membutuhkan waktu untuk dapat beradaptasi dengan sistem ini. Namun, dengan komitmen yang tinggi dari manejemen, asesor, dan asesi tantangan ini tidak menjadi hambatan bagi pihak LSP dalam penggunaan platform media ini. Tim LSP menyatakaan manfaat positif yang didapatkan jauh lebih banyak bila dibandingkan kendalanya. Dengan menggunakan media digital, pelaksanaan uji kompetensi menjadi lebih mudah, murah, dan efektif waktu.

Terima kasih LSP LPK Monarch Bali yang telah menyambut LSPP1 UNJ dengan sangat baik, serta telah berkenan berbagi informasi dan pengalamannya yang luar biasa… Sukses selalu untuk LSP LPK Monarch Bali…

Salam Competent dan Competitive

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *