Pada tanggal 10 Agustus 2024, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSPP1) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menerima kunjungan benchmarking dari tim calon LSPP1 Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung. Kunjungan ini bertujuan untuk menggali informasi terkait langkah-langkah persiapan pendirian LSP di perguruan tinggi, dengan fokus pada aspek administrasi, keuangan, serta tata kelola organisasi.

Tim yang hadir dari LSPP1-UNJ terdiri dari Dr. Alsuhendra, M.Si selaku Ketua LSP, Dr. Ridawati, M.Si (Ketua Bidang Sertifikasi), Dwi Handarini, M.Ak (Ketua Bidang Administrasi dan Keuangan), serta Siti Syamsiah dan Ganang Ayom Sugiharto (tenaga kependidikan). Sementara itu, tim dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung terdiri dari lima orang yang memiliki peran penting dalam pendirian LSP di kampus mereka.

Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk mempersiapkan pendirian LSPP1 mereka sendiri. Salah satu tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk mempelajari lebih lanjut mengenai proses penyiapan dan pendirian LSP, yang mencakup berbagai aspek administratif, keuangan, dan operasional yang perlu dipahami oleh tim yang akan membentuk LSPP1 di UIN Bandung.

Dr. Alsuhendra, M.Si., selaku Ketua LSPP1-UNJ, dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya keberadaan LSP di perguruan tinggi. Menurutnya, LSP memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan daya saing lulusan melalui penyediaan sertifikat kompetensi yang diakui oleh industri. Sertifikat kompetensi tersebut akan memberikan bukti keahlian yang dapat diandalkan oleh dunia kerja, sehingga memperbesar peluang lulusan untuk diterima di pasar kerja.

Selama pertemuan yang berlangsung di Kantor LSPP1-UNJ, Gedung UTC Lantai 2, berbagai aspek teknis pendirian LSP dibahas secara mendalam. Beberapa hal penting yang dibahas antara lain tentang dokumen-dokumen yang perlu disiapkan sebelum mengajukan lisensi ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Di antaranya adalah skema sertifikasi, materi uji kompetensi, tempat uji kompetensi, dan penyusunan asesor kompetensi yang akan melakukan pengujian terhadap mahasiswa.

Selain itu, para peserta juga menyoroti perlunya persiapan matang dalam memilih tempat uji kompetensi yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh BNSP. Hal ini dianggap sangat penting karena tempat uji kompetensi yang tidak memadai dapat mempengaruhi kelulusan peserta ujian serta keabsahan sertifikat kompetensi yang diberikan.

Salah satu bagian yang mendapat perhatian khusus adalah pentingnya ketersediaan asesor kompetensi yang berkualitas. Asesor tersebut harus memiliki kualifikasi dan pengalaman yang cukup agar dapat melakukan penilaian yang objektif dan akurat terhadap kemampuan peserta ujian. Oleh karena itu, LSPP1-UNJ memberikan pemahaman kepada tim UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengenai pentingnya seleksi asesor yang ketat dan berstandar tinggi.

Selain berbagi pengalaman terkait pendirian LSP, pertemuan ini juga dimanfaatkan untuk berdiskusi mengenai potensi kerjasama antara kedua lembaga. Kedua belah pihak sepakat bahwa kolaborasi akan terus dijalin untuk memastikan keberhasilan pendirian LSPP1 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung hingga akhirnya memperoleh lisensi dari BNSP.

Kerjasama ini diharapkan dapat mempercepat proses pendirian LSPP1 di UIN Bandung dan memberikan dampak positif bagi pengembangan kompetensi mahasiswa. Dengan adanya sertifikasi kompetensi yang diakui secara nasional, lulusan UIN Sunan Gunung Djati Bandung diharapkan dapat bersaing lebih baik di dunia kerja.

Kunjungan benchmarking ini diakhiri dengan harapan besar bahwa LSPP1 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung dapat segera terwujud dan memberikan manfaat besar bagi mahasiswa serta dunia industri. Kedua pihak berharap agar proses ini dapat berjalan lancar dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh BNSP.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *